Seorang
mahasiswa harus tangguh dalam segala hal. Untuk mencapai hal tersebut,
seseorang harus melewati kaderisasi agar hasil yang diharapkan dapat tercapai. Sama
halnya dengan mahasiswa baru, mereka harus melewati proses kaderisasi dimana
hal ini sangat penting untuk membentuk pribadi mereka. Pada tahun ini,
kaderisasi yang diharapkan oleh pengurus BEM KEMA PLS terhadap mahasiswa baru
PLS 2015 yakni “Menumbuhkan Semangat Mengabdi dan Berorganisasi Melalui
Kegiatan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa dan Pembentukan Anggota Biasa
Departemen Pendidikan Luar Sekolah 2015”. Menjadi mahasiswa tentunya harus
mempunyai semangat yang menggelora, sense
of belonging terhadap departemen, dan memiliki rasa tanggung jawab serta
bertaqwa.
Pukul 05.30 WIB. Waktu pagi
yang menyejukkan dan waktu dimana para peserta harus berkumpul di lapang
kampus. Dengan pakaian hitam-hitam, satu per satu mereka datang. Menguatkan diri
disaat banyak orang masih terlelap tidur di atas kasur. (Aduh, semoga
teman-teman selalu bangun sebelum pukul 05.30 ya. Ingat solat subuh bagi yang
beragam Islam ya teman-teman). Mengecek perlengkapan, sarapan bersama, hingga
akhirnya apel pembukaan PAB 2015 dilaksanakan. Dengan Pembina Dr. Jajat S.
Ardiwinata, M.Pd yang membuka secara resmi acara PAB PLS 2015. Selesai apel
pembukaan, para peserta dan panitia memasuki kendaaran (dalmas). Tidak lupa
pula, kami mengundang tim Satgas dari STIKES Bandung untuk membantu medis saat
kegiatan. Meninggalkan kampus UPI dan melewati perjalanan yang menggugah mata
dimana semakin bersyukur atas ciptaan-Nya. Selama 2 jam, ya 2 jam perjalanan
dari kampus UPI menuju Ranca Upas. Sebuah daerah yang sangat menyejukkan. Sekitar
pukul 10.40 WIB, rombongan datang. Berada di lahan no. 4 yang sangat dekat dan
strategis dengan lahan-lahan yang lain. Istirahat sejenak dan mempersiapkan
untuk kegiatan selanjutnya.
Outbond. Kalau
pramuka dulu, seperti penjelajahan. Yiieeppyy. Outbond yang mengelilingi daerah Ranca Upas ini terdapat 6 pos yang
harus dilalui oleh peserta. Setiap posnya memiliki makna dalam membentuk
kepribadian diri, ketangkasan, juga kerjasama dengan sesama anggota kelompok. Melewati
lapang yang luas, pohon yang menjulang tinggi, sungai kecil, dan masih banyak
lagi suguhan alam yang dimanpaatkan oleh panitia dalam outbond ini. Walaupun pada waktu 1/3 akhir, hujan turun dan
membasahi bumi, tetapi tetap kegiatan masih dilaksanakan. Berbekal ponco dan payung
yang melekat di badan. Hujan pun tidak menjadi hambatan. Seorang mahasiswa
harus kuat dengan segala kondisi yang terjadi. Karna saat terjun di masyarakat,
tidak selamanya bumi itu terang dengan matahari, namun terkadang butiran hujan
turun dan kita tetap harus melaksanakan kewajiban. Sore hari, hujan masih
mengguyur dan kegiatan pun dilaksanakan di tenda putri. Kali ini peserta diberi
tantangan oleh panitia untuk membuat sebuah pentas seni di saat maalm tiba. Dengan
fasilitas kertas HVS 20 lembar + origami 1 pack + spidol 2, mereka harus mampu
membuat pentas seni yang dapat memukau para peserta dan panitia yang hadir.
Senja datang dan maghrib pun
berkumandang. Melaksanakan sholat berjamaah lalu tadarus Al_Qur’an secara
bersama. Dilanjutkan dengan kegiatan sharing
alumni oleh Kang Muhsin (Kang Gapuy)_(PLS 2004). Dilanjutkan kembali dengan
sholat isya dan persiapan pentas seni. Sebuah kegiatan dengan panitia dadakan. Ya,
seorang praktisi PLS harus mampu bersikap sigap. Hujan masih mengguyur bumi. Sempat
terpikir untuk melaksanakan pentas seni di dalam tenda, namun hal tersebut
tidak terjadi karena Alhamdulillah sekitar pukul 20.00 WIB hujan telah
berhenti. Namanya pentas seni, tentunya harus mengundang dan menarik massa agar
datang. Kegiatan tersebut memang diplot layaknnya sebuah pentas. Ada pentas
perkelompok lalu ada pula pentas angkatan. Di tengah api unggun yang
menghangatkan kita semua. Memukau dan mengundang gelak tawa serta senyum karena
PLS 2015 menampilkan pentas seni yang berkesan PLS banget. Dilanjutkan dengan
makan malam kemudian tidur.
Tengah malam yang masih terasa
dingin, kita semua bangun. Agenda kali ini, para peserta mengelilingi pos malam
yang ada di sekitar tenda. 6 pos, sesuai dengan materi yang telah diberi saat
LKM bersama penjaga pos yakni panitia dan alumni. Semangat itu tidak pernah
pudar, walau kantuk masih terlihat saat awal-awal. Mengingat kembali apa yang
telah diberi dan tidak melupakan apa yang memang telah diberikan. Selanjutnya acara
puncak nihhh. Penyematan PDL kepada mahasiswa PLS 2015. Penyematan tersebut
dilalui dengan perjuangan yang mengharu biru. Perjuangan menguras pikiran bahwa
konflik akan selalu terjadi. Perjuangan dalam memecahkan masalah. Perjuangan dimana
rasa kekompakan diuji. Perjuangan yang menguatkan diri dalam menumbuhkan rasa
keluarga antara satu dengan yang lainnya. Bukan hanya untuk satu angkatan
tetapi juga menciptakan rasa keluarga dengan beda angkatan. Ketika mereka telah
melewati semua itu, maka PDL pun diperoleh.
Sinar pagi telah tampak
menerangi bumi. Segera melaksanakan solat subuh kemudian olahraga bersama. Dengan
instruktur yang saling bergantian. Panitia peserta panitia peserta dan
seterusnya. Bermain games bersama. Lalu
makan bubur kacang nan hangat dengan sharing
pengalaman dari para alumni yang datang. Bagi mahasiswa baru, seringkali kegalauan,
kegundah gulaan mengenai PLS sering terjadi. Oleh karenanya, di momen seperti
ini mereka diberikan wawasan mengenai PLS. Bukan sebatas kebingungan ketika nantinya,
namun pengalaman yang telah dirasakan oleh para alumni. Selanjutnya, sesi
kesan-pesan selama mengikuti LKM PAB PLS 2015. Semuanya menjawab dengan beragam
kalimat. Dimana hampir sebagian besar memang mengalami proses pengembangan yang
lebih baik dari sebelumnya. Wahhh. Alhamdulillah ya… Sarapan tiba, kita semua
berada dalam satu lingkaran yang tidak berbeda. Kemudian penyematan name tag peserta kepada panitia. Sebagai
tanda kenangan dan tanda seseorang yang berkesan bagi dirinya. Terlihat ada
yang mendapatkan name tag tersebut
ada pula yang tidak. Termasuk ketua pelaksana dan ketua BEM KEMA PLS kita tidak
mendapatkan kenangan name tag tersebut.
Aduhhh kasian ya, tetapi raut sedih tersebut seketika hilang setelah mereka
berdua mendapatkan kenang-kenangan syal dari peserta. Tuh jadi senyum lagi kan
:D . Selanjutnya, beres-beres perlengkapan dan operasi semut. Sambil menunggu
dalmas… sempat terjadi perang nih. (What?
Making war? Third world war?) Haha… ini bukan perang dunia ketiga. Tetapi ini
adalah perang ala keluarga mahasiswa PLS UPI. Perang Air. Tumpah ruah ketika
semua melakukan perang ini. Mencari kawan untuk melawan dan menyerang dengan
air. Berlari kesana kemari hingga akhirnya mendapat sasaran yang dituju. Tiada lagi
kata dia panitia atau dia peserta, tetapi kita adalah keluarga. Senyum pun tak
henti nya terpancar dari semua. Setelah pasokan air habis, kita pun melanjutkan
apel penutupan karena dalmas pun telah sampai. Walau baju masih terasa basah,
apel tetap dilaksanakan dengan khusu. Pembina apel penutupan kali ini adalah
ketua BEM KEMA PLS (kang Ali), menutup kegiatan PAB PLS 2015 secara resmi.
Yeeee…. Alhamdulillah, dengan mengucap syukur kegiatan kaderisasi PLS 2015
telah selesai.
0 komentar: